Editors Picks

Monday, September 23, 2019

Mengapa Anda Harus Bermurah Hati Ketika Berkekurangan

23 September 2019
Bacaan Hari ini:
Lukas 16: 9, 11, 13 
"Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi." Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya? Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Sangat mudah untuk memberikan waktu, tenaga, atau uang Anda ketika Anda tidak berkekurangan. Tetapi ujian yang sebenarnya atas kemurahan hati Anda datang ketika Anda tidak berkelebihan. Apakah Anda masih tetap membantu orang lain meski sedikit yang Anda punya? Jika begitu, selamat! Anda telah lulus ujian kemurahan hati Tuhan.
Mengapa Tuhan menguji kemurahan hati Anda? Sebab Anda diciptakan menurut gambar-Nya, jadi jika Anda rindu menjadi seperti Yesus, maka Anda harus belajar bagaimana menjadi murah hati. Jika Anda belum bermurah hati, maka Anda tak akan pernah bertumbuh dewasa, dan Anda pun tak akan pernah memiliki berkat Tuhan dalam hidup Anda.
Bagaimana jika Anda berada dalam masa resesi ketika segala sesuatunya tidak berjalan dengan baik? Anda dipecat atau keuangan Anda menipis, dan Anda rasa tak punya waktu atau tenaga untuk memberi. Bagaimana Anda bisa bermurah hati ketika Anda berkekurangan?
Satu contoh yang pas akan hal ini ialah pernyataan Paulus tentang gereja-gereja di Makedonia: "Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan" (2 Korintus 8: 2). Sukacita dan kemurahan hati selalu berjalan seiring.
Sebuah ujian akan seberapa besar Anda percaya kepada Tuhan ialah lewat cara Anda mengelola uang Anda, karena itu menunjukkan apa yang penting buat Anda.
Berikut ini empat hal yang harus diingat untuk membantu Anda memiliki sukacita, seberapapun banyaknya atau sedikitnya yang Anda punya.
Mematuhi kehendak Tuhan akan mendatangkan ketetapan Tuhan. Ketika Anda berkata, "Tuhan, aku akan melakukan kehendak-Mu, baik apakah saya punya uang atau tenaga untuk melakukannya atau tidak," Tuhan akan menyediakan semua yang Anda perlukan untuk melaksanakannya.
Ketika saya melakukan semua yang Tuhan ingin saya lakukan, Dia melakukan apa yang tidak bisa saya lakukan. Berikan Tuhan apa pun yang Anda miliki, walau seberapa kecilnya itu, dan Allah akan melipatgandakannya untuk melakukan yang lebih besar dari yang Anda bayangkan, seperti yang Ia lakukan melalui bocah lelaki yang membawa lima roti dan dua ikan kepada Yesus - ribuan orang terberkati olehnya.
Setiap kali saya mempunyai kebutuhan, saya perlu menaburkan benih. Apa pun yang Anda butuhkan lebih banyak, berikan itu. Untuk dapat memanen, pertama-tama Anda harus menanam benihnya.
Selalu ada musim penundaan antara menabur dan menuai. Panen itu tidak otomatis. Dibutuhkan waktu dan kesabaran.

Ketika Anda memberi kepada orang lain, Anda sedang membantu mereka melihat bahwa Allah juga ingin memenuhi kebutuhan mereka.
Ketika Anda bermurah hati, Anda bisa selalu percaya bahwa Tuhan akan memenuhi segala kebutuhan yang Anda punya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)